orang banyak bertanya.
bagaimana rasanya jadi aku?
bagaimana rasanya jadi kita?
aku menjawab..
kita penuh kepalsuan.
tertawa di foto
terlihat mesra.
tapi dibelakang? kau mencintai dirinya.bukan aku.
kita penuh pengkhianatan.
caramu menyembunyikan percakapan denganya sungguh melukai aku.
kita penuh gengsi.
disaat kamu yang salah malah aku yang minta maaf.
disaat kamu yang salah aku yang sibuk mengejar.
aku penuh luka.
luka yang kamu buat karna perselingkuhanmu.
dan aku harus menyembunyikan dari dunia.
sekali lagi aku penuh luka.
senantiasa jadi bahan sindiran wanita itu di social media nya.
aku sang aktif,
mengaktifkan hubungan ini.
mengatur,memberi inisiatif, memodalkan.
agar kita bisa makan diluar
nonton
jalan jalan
seperti yang pasangan lain lakukan di luar sana.
kamu sang pasif.
menerima semua yang kulakukan namun tidak menghargai apa yang aku lakukan.
tak pernah kau kejar aku ketika aku pergi dengan amarah.
tak pernah kau bela aku di depan wanita itu.
dan aku pun baru menyadari,4 tahun ini tak pernah kau berkata "aku mencintaimu"padaku.
aku tak mengerti.
apa yang kurang aku lakukan untukmu?
apa yang tak ku berikan?
selama ini aku sudah berusaha selalu memberi padamu yang terbaik.
tidak pernah sembarangan.
apa yang kurang dariku?
aku kurang cantik?
apakah aku terlalu memalukan untuk dicintai?
apa aku terlalu tidak berharga untuk dikejar.
apa aku yang salah?
benar, aku yang salah.
salahku 1.
begitu bodoh.
kenapa bodoh?
karna aku mencintai orang yang tidak bisa mencintai aku.
aku menahan nya untuk tetap bersamaku padahal aku tahu apapun yang aku lakukan dia tidak akan mencintai dan mengganggap aku adalah segalanya bagi dia.
Selasa, 05 Juli 2016
secangkir kopi
aku adalah secangkir kopi.
yang kamu buat perlahan.
dengan rasa yang begitu kaya.
aku secangkir kopi.
mengepulkan uap di udara.
harumku menyeruak, membuat banyak manusia tergoda.
aku secangkir kopi panas yang kau buat saat itu.
dengan begitu bangga kau memilikiku.
tapi kau tidak menjagaku.
aku secangkir kopi.
yang menjelang dingin saat kamu tak lagi peduli.
padahal aku masih tetap dalam cangkir yang sama.
aku secangkir kopi.
yang tumpah karna cangkirku tersenggol seorang wanita.
yang tertawa bersamamu hari itu.
aku secangkir kopi.
yang tumpah dan mendingin karna cangkirku jatuh lalu pecah.
tak ada lagi rasa hangat dan aromaku timbul.
aku sencangkir kopi.
yang hilang dari pandanganmu.
yang mendingin diacukanmu.
dan akan hilang seiring waktu..
yang kamu buat perlahan.
dengan rasa yang begitu kaya.
aku secangkir kopi.
mengepulkan uap di udara.
harumku menyeruak, membuat banyak manusia tergoda.
aku secangkir kopi panas yang kau buat saat itu.
dengan begitu bangga kau memilikiku.
tapi kau tidak menjagaku.
aku secangkir kopi.
yang menjelang dingin saat kamu tak lagi peduli.
padahal aku masih tetap dalam cangkir yang sama.
aku secangkir kopi.
yang tumpah karna cangkirku tersenggol seorang wanita.
yang tertawa bersamamu hari itu.
aku secangkir kopi.
yang tumpah dan mendingin karna cangkirku jatuh lalu pecah.
tak ada lagi rasa hangat dan aromaku timbul.
aku sencangkir kopi.
yang hilang dari pandanganmu.
yang mendingin diacukanmu.
dan akan hilang seiring waktu..
Langganan:
Postingan (Atom)