Sabtu, 31 Desember 2016

Aliran Developmentalisme



Developmentalisme adalah paham yang mencoba menerapkan prinsip-prinsip Naturalisme dari Rousseau atau pendidikan alam di sekolah, dengan memberikan peranan yang lebih positif dari pendidik di dalam mengawal dan melancarkan proses pengembangan yang wajar dari kemampuan-kemampuan bawaan yang terkandung dalam diri setiap manusia. Paham Developmentalisme berkembang pada abad 19. Aliran ini memandang proses pendidikan sebagai suatu proses perkembangan jiwa, maka aliran ini disebut juga sebagai aliran psikologis dalam pendidikan.
Karakteristik aliran developmentalisme adalah sebagai berikut:
a.       Pendidikan adalah pengembangan pembawaan (nature) yang disertai oleh asuhan yang baik (nuture).
b.      Pendidikan didasarkan pada studi tentang karakteristik perkembangan anak melalui observasi dan eksperimen.
c.       Perbaikan pendidikan lebih ditekankan pada metode-metode pengajar, pendidikan guru dan pemahaman tentang karakteristik proses pendidikan yang lebih baik.
d.      Pengembangan pendidikan mengutamakan perbaikkan pendidikan dasar.
e.       Pengembangan pendidikan mengutamakan pada pengembangan pendidikan universal.
2.1  Tokoh-tokoh aliran developmentalisme
a.      Pestalozzi dan Pestalozzianisme
1.      Tokoh pestalozzi (1746-1827)
a.       Pestalozzi adalah tokoh pertama yang dipengaruhi oleh Rousseau yang mencoba, ia katakan sendiri, mempsikologikan pendidikan (to psychologize education).
2.      Dasar Filosofis.
1.      Naturalisme.
Ia menyatakan bahwa manusia didorong oleh kebutuhankebutuhannya, dapat menemukan jalan menuju kebenaran tidak di manapun juga, tetapi di dalam khusluknya sendiri.
2.      Realisme Kritis.
Pengetahuan yang benar diperoleh tidak hanya diperoleh melalui pendirian semata (Jocke), tetapi melalui persepsi pendriaan.
3.      Protestanisme.
Cenderung pada meleburkan keimanan formal dalam kebaikan hati dari kesadaran diri pribadi manusia tentang Tuhan. Ia menyatakan bahwa Tuhan adalah hubungan terdekat dengan manusia.
4.      Philantropisme.
 Gerakan yang mencintai atau menyayangi sesama manusia.
3.      Teori pendidikan
a.       Fungsi pendidikan
1.      Pendidikan adalah alat untuk mengadakan reformasi masyarakat.
2.      Fungsi pendidikan adalh menghilangkan segala sumber penderitaan rakyat, yang berupa:
a.       Raja yang kurang memperhatikan rakyatnya
b.      Orang yang makin menjauhakn diri dari agama
c.       Makin suburnya verbalisme
3.      Pendidikan pada akhirnya harus ditunjukkan pada upaya mewujudkan sebuah masyarakat yang ditandai adanya keluhuran budi pekerti dalam diri individu, dan keadilan dalam negara, atau sebuah kehidupan yang lebih bahagia dan saleh dari setiap individunya.
b.      Tujuan personal pendidikan
Perkembangan secara harmonis dari semua potensi yang terkandung dalam diri setiap individu.
c.       Kurikulum
1.        Pendidikan intelektual atau latihan berpikir yang dilakukan dengan berdasarkan prinsip-prinsip:
a.        Dari pengalaman yang sederhana menuju kepada pengalaman yang kompleks.
b.      Dari pengalaman yang konkrit menuju kepada pengalaman yang abstrak.
c.       Dari kegiatan sendiri baik dalam menangkap dan memasukan pengetahuan (impresi) maupun dalam menyatakan apa ada dalam dirinya (ekspresi).
2.       Pendidikan Moral dan religious atau latihan emosi.
3.       Pendidikan Industri atau latihan kecekatan tangan.
d.      Metode Pendidikan.
1.        Pendidikan adalah perkembangan yang harmonis antara akal (intelektual), hati (moral), dan tangan (keterampilan).
2.       Pendidikan umum mendahului pendidikan keterampilan.
3.       Pendidikan lebih mengutamakan pengembangan kemampuan daripada penguasaan pengetahuan.
4.       Kemampuan anak muncul dari dalam.
5.       Pendidikan berlangsung secara bertahab sesuai dengan tahab-tahab perkembangan.
6.       Pendidikan mengikuti tatanan alam (the road of nature).
e.      Pelajar
Anak adalah “human plant” atau tanaman yang mempunyai potensipotensi kemanusiaan, yang pada dasarnya adalah baik.
f.        Guru
Peranan guru adalah mengenali dengan baik potensi-potensi anak dan perkembangannya secara empiris, sehingga dapat menjadi “tukang kebun” dari human plant.

b.      Pestalozzianisme
1.      Pestalozzi diakui sebagai tokoh yang melahirkan gagasan gagasan besar tentang pendidikan pada zamannya, gagasan-gagasan tersebut antara lain:
a.       Ia mendemokrasikan pendidikan dengan menyatakan bahwa adalah hak mutlak dari setiap anak untuk mengembangkan sepenuhnya potensi yang dimiliki.
b.      Mempsikologikan pendidikan, bahwa teori dan praktik pendidikan harus didasarkan pada psikologi.
c.       Ia berpandangan bahwa perkembangan adalah sebuah pembangunan potensi secara berangsur-angsur. Setiap bentuk pengajaran harus dilakukan dengan perlahan-lahan, melalui perjalanan yang berangsur-angsur, sesuai dengan pemekaran kemampuan-kemampuan dari anak.
d.      Ia mengemukakan pandangan yang revolusioner tentang disiplin, yang didasarkan pada kemauan baik dan kerja sama antara pelajar dan pengajar.
2.      Pengaruh Pestalozzi
Pengaruh reformasi Pestalozzi terhadap pendidikan tersebar di Eropa, (Jerman, Perancis, Inggris, Rusia,Italia, Sepanyol,Polandia) dan juga Amerika Serikat. Diantara pengaruhnya adalah:
a.        Joseph Neef menerbitkan buku “Sketch of a Plan and Method of Education”, yang bersemangatkan Pestalozzi.
b.      Pengajaran tentang mata pelajaran khusus geografi dan music ala Pestalozzi adalah mata pelajaran yang pertama di Amerika Serikat.
c.       Gerakan Oswego oleh Edward A Sheldon (1823-1897), mempelopori gerakan penggunaan metode-metode mengajar yang dipergunakan oleh Pesalozzi di sekolah.

b.      Herbart dan Herbartianisme
1.      Tokoh Herbart (1776-1841)
Ia melanjutkan gagasan Pestalozzi tentang mempsikologikan pendidikan, dengan jalan menyusun pedagogik yang memadukan filsafat dan psikologi dalam menerangkan peristiwa pendidikan.
2.      Dasar filosofis
a.       Naturalisme
Pandangannya ialah:
1.      Teori tahap-tahap perkembangan budaya, teori yang menyatakan nahwa ras manusia berkembang melalui tahap-tahap perkembangan budaya tertentu dan tahap-tahap tersebut akan diulangi dalam perkembangan individu.
2.      Seorang manusia yang baik memerintahkan dirinya sendiri. Khuluk atau sifat dasar manusia terdiri dari 2 faktor, yaitu : (a) diri yang memerintah, dan (b) diri yang menolak. Mendidik orang muda agar ingin berbuat baik, bebas dan mantap, terwujud apabila menjadikan setiap khuluknya atau sifat dasarnya mau melakukan perbuatan tersebut.
3.      Jiwa dibekali suatu kemampuan khusus untuk mereaksi terhadap hal-hal yang ada di lingkungannya.
b.      Realisme Kritis (Kritisme)
Ia setuju dengan nasionalisme bahwa jiwa adalah sebuah kenyataan, tetapi menolak ajaran bahwa pengetahuan adalah bawaan, karena yang bawaan adalah kemampuan. Ia setuju dengan empirisme bahwa pengetahuan diperoleh dari pengalaman, tetapi meniloak sensasionalisme dari Lockr dan materialisme dari filsuf prancis, yang menyatakan bahwa pengetahuan hanya dapat diperoleh melalui pengalaman pendirian.
c.       Humanisme Baru
Suatu paham yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.
3.      Teori Pendidikan
a.       Tujuan pendidikan:
1.      Tujuan akhir pendidikan adalah individu yang berkarakter atau bermoral, yahitu individu yang memiliki kebebasan, kesempurnaan, kemauan baik, kebenaran dan kesamaan.
2.      Individu yang berkarakter atau bermoral hanya dapat terwujud dengan cara mengembangkan individu untuk minat yang luas dan bercabang sebagai suatu hasil dari pengetahuan yang luas.
3.      Minat adalah sesuatu kecenderungan batin yang menyebabkan bertahannya objek pemikiran dalam kesadaran, atau kembalinya objek pemikiran dalam kesadaran. Minat yang dimiliki seseorang menyebabkan orang itu dapat memerintahkan dirinya untuk bertindak.
b.      Prinsip dan Metode Pendidikan
1.      Prinsip daur pemikiran
Bagi Herbart, pendidikan bukanlah sebuah proses membimbing atau mengembangkan kegiatan-kegiatan anak, tetapi penyajian tentang objek-objek, gagasan-gagasan, konsep-konsep, pertimbangan-pertimbangan. Guru tidak dapat mempengaruhi perasaan atau kemauan secara langsung.
2.      Prinsip apresiasi
Bagaimana faktor-faktor pemikiran dihubungkan secara erat atau renggang, seluruhnya tergantung pada pengetahuan yang sudah ada.
3.      Prinsip tahap perkembangan
Herbart menyatakan ada 3 tahap perkembangan karakter, yaitu:
a.      Tahap pendirian dan persepsi, yang ditandai adanya emosi yang kuat dan gejolak emosi serta perubahan pikiran yang datang dengan tiba-tiba yang harus dikendalikan.
b.      Tahap pengingatan dan pembayangan (imajinasi), hal ini terjadi apabila tindakan-tindakan anak mengarah pada latihan yang sistematis.
c.       Tahap pertimbangan dan konsep-konsep universal, yang ditandai oleh adanya kemauan yang terbentuk oleh pengajaran.

4.      Prinsip konsentrasi dan korelasi
Konsentrasi adalah penyerapan dengan perhatian yang sepenuhnya terhadap suatu kesatuan gagasan dan menolak turut sertanya minat-minat yang lainnya, atau pemusatan seluruh kesadaran seseorang pada sebuah objek tunggal pemikiran. Korelasi adalah proses yang menyertai konsentrasi, yang bersifat menghubungkan satu objek pemikiran dengan objek-objek yang lainnya, sehingga menunjang pada prinsip konsentrasi.
5.      Metode pendidikan
Ada 5 langkah formal dalam mengajar, yaitu:
a.       Persiapan
b.      Penyajian
c.       Asosiasi
d.      Generalisasi
e.       Aplikasi
c.       Kurikulum
a.       Penyajian yang bersumber dari pengalaman-pengalaman tentang benda-benda
b.      Penyajian yang bersumber dari hubungan-hubungan sosial atau pribadi.
d.      Pelajar
a.       Jiwa dibekali dengan suatu kemampuan khusus untuk bereaksi terhadap hal-hal yang ada dalam lingkungan, dan melalui proses penyajian, teralamiah hubungan antara kemampuan-kemampuan dengan kenyataan.
b.      Ada 3 fungsi kejiwaan yang utama,yaitu mengetahui (pikiran), merasakan (hati dan kecenderungan) dan berkemauan.
c.       Arus kesadaran
Kehidupan kejiwaan terbentuk daris erangkaian pernyataan-pernyataan gagasan yang terus muncul dalam kesadaran dan kemudian tersingkir oleh gagasan yang lain.
e.       Guru
Memiliki peranan sebagai berikut:
1.      Memahami karakteristik kehidupan jiwa anak.
2.      Menyiapkan gagasan-gagasan dengan mempergunakan lima tahapan formal dalam mengajar, sehingga mengembangkan minat yang luas bercabang-cabang, dan pelajar menjadi orang yang berkarakter atau bermoral.
4.      Herbartianisme
a.       Dipandang sebagai bapak Ilmu Pendidikan Modern.
b.      Beberapa prinsip-prinsipnya yaitu:
1.      Pentingnya pengajaran di sekolah dalam mengembangkan karakter atau moral, dan perlunya lebih menekankan pada upaya-upaya pendidik yang tepat daripada hanya sekedar pemekaran kapasitas-kapasitas anak dalam mencapai tujuan pendidikan.
2.      Perlunya metode-metode mengajar yang sehat, yang didasarkan pada suatu pengetahuan tentang cara jiwa bertingkahlaku dan berkembang.
3.      Perlunya memuliakan peranan guru dalam proses pendidikan, dan perlunya pendidikan guru yang cermat untuk mengisi jabatan guru.
c.       Penyebaran gerakan Herbartinisme di Eropa dan Amerika Serikat
Gerakan Herbartinisme di Jerman dipelopori oleh Turkon Ziller, Wilhem Rein, dan sebagainya. Sedangkan gerakkan di Amerika Serikat dipelopori oelh Charles de Gamo.
c. Frobel dan Frobelianisme
1.      Tokoh Frobel
Frobel  lebih dekat dengan Pestalozzi dalam sikap religius intuitifnya, dan lebih dekat kepada Herbart dalam semangatnya untuk menenliti.
2.      Dasar filosofis
a.       Panentheisme
Segala sesuatu ada dalam Tuhan dan merupakan suatu pernyataan dari kemauan mencipta dari Tuhan.
b.      Kesatuan atau bagian-keseluruhan
Sesuatu adalah sebuah kesatuan bagi dirinya sendiri, dan bagian dari sebuah keseluruhan. Keseluruhan alam semesta ini merupakan sebuah organisme yang hidup, kesatuan dari keseluruhan tersebut adalah Tuhan.
c.       Teori umum perkembangan
Dalam alam semsta ini terjadi perkembangan yang berlangsung secara berangsur-angsur dari kondisi yang sederhana menuju pada kondisi yang paling kompleks atau sempurna, yang bersumber pada kekuatan-kekuatan tersembunyi yang mencipta atau membangun struktur atau bentuk dari segala sesuatu.
d.      Hukum perkembangan
Evolusi organik yang terjadi dalam alam semesta ini mengikuti hukum, aksi, reaksi dan keseimbangan. Hukum ini berlanjut dari hukum : thesis, antisinthesis dan sinthesis.
3.      Teori pendidikan
a.       Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikannya adalah mengembangkan semua potensi agar menjadi aktual. Tugas pendidikannya adalah mengontrol pertumbuhan agar menjadi ke arah yang benar. Pendidikan Frobel adalah perkembangan yang diawasi. Titik berat pendidikannya adalah kreativitas. Artinya agar pendidikan anak berhasil dengan baik, dibutuhkan kreativitas anak untuk mengembangkan dirinya. Tujuan akhir pendidikan Frobel adalah mencapai integritas diri dengan alam, sesuai dengan kehendak Tuhan.


b.      Pelajar
Anak adalah tanaman insani yang dapat tumbuh menjadi makhluk rohani.
c.       Pengajar
1.      Memahami makhluk secara ilmiah.
2.      Menjadi “tukang kebun” yang menjaga dan memelihara pemekaran tanaman insaniah untuk tumbuh menjadi makhluk rohaniah, sesuai dengan sifat dan perkembangan anak.
4.      Froebelianisme
a.       Froebel adalah seorang ilmuan pendidikan yang memadukan aspek filosofis dan psikologis dalam pendidikan.
b.      Sumbangan konseptual tentang tentang pendidikan yang tetap diakui dalam dunia pendidikan anatara lain yaitu:
1.      Pendidikan harus didasarkan pada evolusi alami dari kegiatan-kegiatan anak.
2.      Semua perkembangan yang sesungguhnya bersumber pada kegiatan dari dalam diri anak.
3.      Kurikulum sekolah harus didasarkan pada kegiatan-kegiatan dan minat-minat yang terkandung dalam setiap perkembangan anak.
c.       Penyebaran gagasan Froebel
a.       Pendirian Kindergarten di Eropa daratan
b.      Boroness von Bulow mendirikan “Froebel Union” 1867, yang menyebarkan gagasan Froebel melalui jurnal dan sekolah-sekolah latihan.
c.       Pendirian Kindergarten, yang pertama kali di USA.
2.3  Pengaruh Developmentalisme terhadap pendidikan Indonesia
1.      Meningkatkan derajat social
2.      Membentuk watak susila
3.      Mengembangkan potensi dan menigkatkan daya pikir kretifitas anak untuk mengembagkan dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar